Garudanetwork – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dibekukan oleh pihak dekanat usai mengirim karangan bunga ke Presiden Prabowo Subianto.
Karangan bunga yang dibuat BEM FISIP Unair Surabaya ke Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran dalam momen pelantikan di Gedung MPR RI, Jakarta pada Minggu (20/10/2024).
Dari tulisan yang tertera, BEM FISIP Unair memberikan ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden. Namun, dengan kalimat yang satire.
”SELAMAT: Atas dilantikannya jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi,”
Foto Presiden Prabowo Subianto dengan jabatan Ketua Tim Mawar dan foto Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai admin Fufufafa pun tertera.
Kemudian, pada bagian akhir tertulis jika kiriman bunga tersebut berasal Dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi)
Alih-alih berhias bunga, karangan bunga tersebut bergambar tengkorak dengan sarang laba-laba dan corak warna hitam dan merah.
Karangan bunga itulah yang menjadi penyebab Dekanat FISIP Unair Surabaya membekukan BEM fakultas. Dekanat menilai, karangan bunga tersebut tidak beretika.
Hal ini dibenarkan oleh Presiden BEM FISIP Unair Surabaya, Tuffahati Ulayyah. “Betul, karena kemarin hari jumat, dan suratnya baru turun sore, jadi kami baru bisa bertemu pak dekan hari Senin pagi besok,” katanya.
Diketahui, Dekanat memberikan surat pembekuan kepada BEM FISIP Unair sejak 25 Oktober 2024.
Ucapan tersebut memang sengaja dibuat oleh BEM FISIP Unair Surabaya sebagai ungkapan kekecewaan terhadap segala dinamika Pemilu 2024. Ucapan itu terpasang di taman Kampus B pada Selasa (22/10/2024) pukul 15.00 WIB.
Usai dipasang di taman kampus, ternyata karangan bunga tersebut menarik perhatian banyak penonton dan seketika viral di sosial media.
Hingga akhirnya, BEM FISIP Unair Surabaya mengaku mendapat kiriman email dari pihak Dekanat yang menyatakan bahwa organisasi tersebut dibekukan.
“Kami sudah berupaya menghubungi Pak Dekan sejak setelah surat pemberitahuan pembekuan itu dikirim by email kepada kami,” ucap Tufa.
Surat tersebut menerangkan jika isi dalam karangan bunga tidak sesuai dengan etika dan kultur akademik insan kampus. BEM FISIP Unair dibekukan sambil menunggu surat Keputusan Dekan FISIP Uanir selanjutnya.
“Per hari ini kami berhubungan dengan pihak dekanat saja, sebab suratnya diterbitkan oleh dekanat,” pungkasnya.
Penulis: Izzatun Najibah