Garudanetwork – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Meko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menerima penghargaan Jer Basuki Mawa Beya.
Penghargaan tertinggi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur tersebut disematkan saat upacara Hari Jadi ke-79 di Gedung Grahadi Surabaya pada Sabtu (12/10/2024).
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan, alasan penghargaan tertinggi dari Pemprov Jatim tersebut diberikan kepada Muhadjir dan Gus Ipul karena keduanya dianggap berkontribusi besar.
“Ini penghargaan khusus. Tidak banyak yang kita berikan setiap hari. Hanya tokoh masyarakat, tokoh agama yang hanya betul-betul berkontribusi sangat signifikan kepada Jawa Timur,” katanya pada Sabtu (12/10/2024).
Pemprov Jatim menilai jika Muhadjir layak mendapatkan Jer Basuki Mawa Beya karena dinilai berkontribusi dalam peningkatan pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi lebih signifikan.
“Menteri ini betul-betul memberikan kontribusi lebih bagi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Pak Menko di Jawa Timur,” jelasnya.
Sementara itu karir politik Gus Ipul yang berada di Jawa Timur dinilai memberikan dampak positif kepada masyarakat terutama pembangunan manusia.
“Mulai dari Wagub, Menteri Desa, dan sekarang Mensos itu semua tercurahkan untuk Jawa Timur. Oleh karena itu pantas sekali Jawa Timur berterima kasih,” jelasnya.
Keduanya bahkan menerima penghargaan tersebut dengan datang langsung di Gedung Grahadi Surabaya. Menteri Sosial Gus Ipul mengaku bangga karena Pemprov Jatim mengapresiasi karir politiknya.
“Ya, saya tentu berterima kasih ya. Perjalanan politik saya kemudian diberi penghargaan oleh Pak Gubernur Pak Adhy beserta jajaran Pemprov,” ucap Gus Ipul.
Menurut mantan Wakil Gubernur Jawa Timur (2009-2019) tersebut, Pemprov juga tidak kekurangan tokoh-tokoh yang patut diapresiasi kinerjanya dalam membangun Jawa Timur.
“Sebetulnya kami yang berterima kasih kepada tokoh-tokoh yang sudah bisa membesarkan dan berkontribusi di Jawa Timur menjadi lebih maju,” pungkasnya.
Penulis: Izzatun Najibah