Garudanetwork – Bandara Internasional Dhoho Kediri telah resmi beroperasi mulai 5 April 2024 lalu. Bandara ini menjadi bandara internasional ke-2 yang berada di Jawa Timur. Bandara Dhoho kediri dirancang dengan memiliki sarana dan beberapa fasilitas yang lengkap.
Terbaru, rute penerbangan Kediri – Jeddah untuk pelayanan ibadah umroh di Bandara Internasional Dhoho rencananya juga akan segera dibuka pada bulan Oktober 2024 mendatang.
Bandara Dhoho Kediri terletak di wilayah Barat Daya Jawa Timur yaitu di Kabupaten Kediri, lebih tepatnya Sawah Grogol Kabupaten Kediri. Bandara Dhoho telah resmi beroperasi pada 5 April 2024 bertepatan dengan arus mudik lebaran tahun ini. Pesawat citilink dengan nomor penerbangan QG 752 adalah pesawat pertama yang mendarat di Bandara Dhoho Kediri.
Bandara Dhoho Kediri mengambil Nama “Dhoho” yang berasal dari kata “Daha” atau “Dahanapura” yang memiliki arti sebagai Kota Api. Jika dilihat dari sejarah, nama daha sendiri adalah sebuah kota kuno yang menjadi pusat pemerintahan pada kerajaan Kediri dan kerajaan Majapahit.
Pembangunan bandar udara ini adalah hasil dari kerja sama antara pemilik PT Gudang Garam setelah adanya pertemuan dengan Menko Kemaritiman pada 2016 lalu. Hingga akhirnya pada september 2022 terdapat penandatanganan perjanjian terkait pembangunan bandara internasional tersebut.
Ada beberapa Fakta Bandara Internasional Dhoho Kediri
1. Bandara dengan Sponsor dari Pihak Swasta
Bandara Internasional Dhoho Kediri Kediri merupakan bandara pertama yang dibangun dengan sponsor dari PT Gudang Garam. Pihak dari PT Gudang Garam melalui anak perusahaan yaitu PT Surya Dhoho Investama telah menggelontorkan dana mencapai Rp 13 triliun untuk pembangunan bandara ini. Bandara Dhoho Kediri adalah satu satunya bandara di Indonesia yang pembangunannya tanpa menggunakan APBN ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). PT Gudang Garam adalah investor penuh atas pembangunan bandara internasional yang terletak di Kota Tahu ini.
2. Memiliki Landasan Pacu Terpanjang
Bandara Dhoho Kediri memiliki landasan pacu terpanjang ke 5 setelah bandara Frans Kaisiepo, Biak. Bandara Dhoho memiliki landasan pacu dengan panjang mencapai 3.300 meter. Landasan pacu atau runway yang panjang ini menjadikan bandara ini bisa digunakan untuk segala jenis pesawat. Dari mulai pesawat boeing 777 dan juga pesawat airbus A380. Segala jenis pesawat bisa mendarat di bandara Dhoho Kediri.
3. Menjadi Bandara Terluas Ke-10
Bandara Dhoho Kediri menjadi bandara terluas di urutan ke 10. Bandar Udara ini dibangun dengan lahan seluas 317 hektar. Bandara Dhoho Kediri memiliki luas terminal penumpang 18.224. Bandara ini diharapkan mampu menampung penumpang sebanyak 1,5 – 2,5 juta per tahunnya. Diharapkan dengan luasnya bandara mampu untuk menjadikan bandara ini sebagai alternatif selain bandara Juanda untuk dijadikan tempat pemberangkatan haji.
Baca juga Bikin Bangga, Ini Deretan Capaian Prestasi Pemerintah Kota Kediri di Tingkat Jawa Timur
4. Bandara Internasional di Indonesia dengan Skema KPBU
Bandar Udara Dhoho adalah bandara di Indonesia yang dibangun dengan Kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Hal ini menjadikan motivasi bagi pihak swasta lainnya untuk membangun hal serupa baik di darat, udara maupun laut. Pembangunan bandara Dhoho adalah kerja sama antar pemerintah dengan PT Gudang Garam. Dengan adanya pembangunan bandara di Kediri ini, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
5. Menelan Biaya mencapai 13 Triliun
Pembangunan bandar udara internasional di Kediri ini menelan biaya hampir mencapai Rp 13 Triliun lebih. Anggaran awal yang digelontorkan adalah sebesar Rp 10 triliun, namun jumlah tersebut membengkak dari dana awal.
Biaya tersebut digelontorkan oleh pihak Gudang Garam. Budi Karya selaku Menteri Perhubungan juga memberikan apresiasi penuh kepada PT Gudang Garam, karena perusahaan tersebut telah memberikan pendanaan penuh atas pembangunan bandar udara internasional ini. Pemerintah juga berharap agar pembangunan seperti ini juga bisa dilakukan oleh perusahaan swasta lainnya.
Itulah beberapa fakta menarik dari Bandara Dhoho Kediri. Diharapkan dengan adanya bandar udara international tersebut bisa menjadikan dorongan untuk meningkatkan perekonomian di daerah sekitar dan tentunya bisa memberikan dampak baik bagi masyarakat di Kota Kediri maupun di kota sekitarnya.
Bandara ini dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Kediri dan sekitarnya. Selain itu, dengan pembangunan bandara ini diharapkan agar sektor pariwisata di Kota Kediri maupun di kota lain sekitar Kediri juga meningkat. Para wisatawan pun bisa mendapatkan akses yang mudah.
Selain itu, letak bandara ini juga dinilai sangat stategis. Karena berada di tengah tengah antara bandara Juanda Surabaya dan bandara Adi Soemarmo Solo. Bandara ini akan menjadi pilihan alternatif untuk masyarakat yang akan berpergian menggunakan pesawat terbang. Khususnya untuk masyarakat wilayah Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Nganjuk, Jombang, Ngawi, Madiun dan sekitarnya.