Garudanetwork – Menentukan harga jual adalah tantangan tersendiri bagi small business atau bisnis kecil. Beragam pertanyaan muncul justru malah menghambat eksekusi produksi. Apabila memasang harga terlalu tinggi, takut konsumen malah pergi. Namun memasang harga rendah pun juga bukan solusi.
Lantas bagaimana menentukan harga jual untuk menakar sebuah nilai dari produk/ jasa yang dijual? Berikut ini caranya.
1. Tentukan Harga Produk/Jasa Penjualan
Sebelum membahas berapa harga yang layak dilempar ke pasar, penting untuk menentukan harga modal atau Harga Pokok Penjualan (HPP).
Penentuan HPP ini mencakup segala aspek terkait permodalan meliputi harga bahan dasar, transportasi, jasa tenaga yang dikeluarkan hingga packaging. Apabila mengambil grosir atau menjadi reseller, penting untuk merumuskan biaya kirim, packaging dan lain-lain.
Selain itu hitung juga biaya tidak langsung yang meliputi sewa lahan, cicilan pinjaman, gaji karyawan, pajak, utilitas, izin bisnis, biaya pemasaran, perijinan, website atau building maintenance dan lain-lain.
2. Tentukan Target Pasar dan Kompetitor
Produk atau jasa dengan value tepat akan menyasar pasar yang tepat juga. Menentukan harga jual juga dipengaruhi oleh pasar mana yang akan menerima produk/jasa tersebut.
Target pasar ini bisa ditentukan dari kelompok konsumen berdasarkan usia, jenis kelamin, latar belakang sosial dan ekonomi, lokasi, daya beli serta masih banyak lagi.
Hal ini mungkin akan membutuhkan waktu yang panjang namun akan menjadi sangat berguna pada perkembangan bisnis di masa depan.
Jika tahap ini sudah dilakukan, what’s next?
Produk/jasa yang menjadi unggulan pada small business kamu bisa jadi sudah dimiliki oleh kompetitor. Kamu perlu mengenali kelemahan dan kelebihan dari kompetitor.
Misalkan, kamu akan menjual produk makanan kucing yang sama dengan kompetitor. Di toko lain, produk tersebut dipasarkan di harga Rp 35.000 sedangkan HPPnya adalah Rp 30.000.
Kamu bisa menjual di angka Rp 40.000 namun menawarkan benefit yang tidak dimiliki oleh kompetitor, seperti bonus totebag atau berupa cashback poin jika menjadi langganan di toko yang kamu kelola.
3. Strategi Penetapan Harga
Setelah menentukan HPP, menguasai pasar dan kompetitor, saatnya mulai menentukan harga produk/jasa yang kamu tawarkan dengan strategi penetapan harga.
Banyak faktor yang perlu menjadi pertimbangan saat menjalankan strategi penetapan harga. Misalkan dari lokasi dan perilaku orang-orang yang tinggal di kawasan tersebut. Apakah mereka rela mengeluarkan budget lebih untuk hewan peliharaan? Jika iya, kamu bisa mematok harga tinggi dengan value yang berbeda dari kompetitor sekitar lokasi.
4. Hitung Potensi Keuntungan Bersih dan Kotor
Variabel ini penting untuk menentukan berapa keuntungan yang ingin kamu dapatkan sebagai small business owner. Dalam ritel, keuntungan dibagi menjadi dua yakni keuntungan bersih dan keuntungan kotor.
Margin Keuntungan Kotor
Menentukan margin keuntungan kotor adalah gambaran dalam bentuk prosentase awal guna melihat apakah harga yang akan kamu lempar ke pasar adalah kisaran yang wajar. Rumus di bawah ini bisa kamu gunakan untuk menghitung margin keuntungan kotor.
Margin Keuntungan Kotor = (harga – HPP)/harga
Sebagai contoh, bu Ani menjual kerudung dengan harga Rp 150.000 dan menjual ke pasar seharga Rp 300.000. Maka margin keuntungan kotor dari toko bu Ani adalah (Rp 300.000-Rp 150.000)/Rp 300.000 = 0,5 (50%)
Margin Keuntungan Bersih
Keuntungan bersih adalah pendapatan dari bisnis. Adapun perhitungannya mempertimbangkan HPP dan variable tetap, dengan rumus sebagai berikut.
Margin keuntungan bersih = (total pendapatan penjualan – (HPP + biaya tetap))/ total pendapatan penjualan)
Sebagai contoh, butik bu Ani memiliki pendapatan penjualan sebesar Rp 100.000.000 di bulan Januari. Setiap bulan, biaya tetap yang dikeluarkan oleh bu Ani adalah Rp 27.000.000 dan HPP untuk barang yang dijual adalah Rp 33.000.000.
Maka keuntungan bersihnya adalah (Rp 100.000.000 – (Rp 27.0000 + Rp 33.000.000))/Rp 100.000.000
= (Rp 100.000.000 – Rp 60.000.000)/ Rp 100.000.000
= Rp 40.000.000/Rp 100.000.000
Sehingga ditemukan keuntungan laba bersih usaha butik bu Ani adalah 0,4% dari total pendapatan butik.
5. Pantau Kesehatan Bisnis
Membuat margin dalam bentuk prosentase akan memudahkan kamu dalam melacak kestabilan bisnis termasuk evaluasi elastisitas pasar dalam menggemari produk serupa, dengan trend yang berbeda.
Satu metrik yang ingin Anda lacak saat Anda menjelajahi berbagai strategi penetapan harga adalah elastisitas harga permintaan, yang melihat perubahan konsumsi suatu produk dalam kaitannya dengan perubahan harganya. Dengan kata lain, elastisitas harga permintaan mengukur bagaimana perubahan harga memengaruhi seberapa baik penjualan suatu produk.
Menentukan harga sebuah produk memang menjadi tantangan sendiri untuk small business owner. Perlu perhitungan matang serta pemasaran tepat agar bisnis tetap stabil dan mampu bersaing.
Penulis: Alfinia