Garudanetwork – Kehadiran Starlink sempat membuat geger masyarakat Indonesia dalam beberapa waktu belakangan. Banyak yang mengira Starlink akan membunuh penyedia internet dalam negeri. Namun hal itu dibantah oleh Ketua Umum APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) Muhammad Arif.
Arif mengaku awal kehadiran starlink memang cukup membuat masyarakat geger. Bahkan banyak yang beranggapan starlink akan menggeser penyedia jasa internet di Indonesia. Ditakutkan banyak masyarakat yang tertarik untuk membeli starlink.
Meski begitu pihaknya tidak risau dan malah memberi ruang untuk starlink masuk ke Indonesia. Asalkan starlink bisa memenuhi kriteria dan kebijakan yang telah ditetapkan. Karena starlink juga merupakan penyedia jasa internet. Serta bisa bergabung menjadi anggota APJII.
“Starlink ini kan sama sebetulnya dengan penyedia jasa internet di Indonesia. Sistem yang digunakan juga menggunakan satelit. Bedanya hanya sisi teknologi karena lebih mudah di bawa berpindah tempat,” terangnya.
Kelebihan starlink adalah penggunaan yang cukup mudah dalam instalasi. Itu mencipatakan perpindahan data yang cepat dengan dukungan internet responsif. Secara kecepatan internet starlink bisa mencapai 90 mbps.
Meski begitu penggunaan internet berbasis satelit juga memiliki kekurangan. Salah satunya faktor cuaca yang bisa menghambat kecepatan internet. Jika terjadi hujan deras otomatis kecapatan akan turun dan jadinya kurang stabil.
“Sama saja ada kekurangannya seperti faktor cuaca tentu bisa mengurangi kecepatan. Itu juga terjadi untuk sistem satelit konvensional. Beberapa influencer kan juga sudah mempraktekkan,” jelas Arif.
Pihaknya memandang kehadiran starlink malah bisa membantu perluasan jaringan internet di Indonesia. Terutama untuk daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau. Seperti kepualuan yang secara akses belum mampu dijangkau penyedia internet lokal.
“Kalau dilihat dari kacamata teknologi jelas sangat membantu. Karena kebutuhan internet Indonesia ini luas. Untuk daerah terpencil memang butuh seperti starlink ini,” jelasnya.
Starlink ini konsepnya teknologi yang mobile secara ukuran mudah untuk digunakan. Bandingkan dengan satelit konvensional. Yang secara instalasi jelas cukup susah dan tidak mungkin menjangkau semua wilayah.
Dengan adanya starlink semua masyarakat bisa menikmati internet dengan mudah. Meski secara harga bisa dibilang starlink cukup mahal bagi masyarakat. Sebab untuk mendapatkan layanan internet starlink perlu merogoh kocek cukup dalam.
Untuk perangkat saja bisa mencapai harga Rp 5 juta sampai Rp 6 juta. Dengan jumlah segitu hanya untuk membeli perangkat starlink. Sedangkan untuk mendapatkan layanan internet bulanan perlu biaya langganan.
Tentu secara harga akan sangat memberatkan dan tidak semua orang bisa membeli starlink. Meski mampu digunakan hingga 254 perangkat starlink tidak bisa dijual kembali. Seperti dijadikan untuk RT RW net.
“Secara harga jelas cukup mahal dan tidak bisa menjangkau semua kalangan. Apalagi ada biaya bulanan juga yang perlu dikeluarkan. Selain itu starlink tidak bisa dijual kembali ke orang lain dalam bentuk layanan internet,” tutupnya.