Garudanetwork – Rafale menjadi salah satu jet tempur andalan Kementerian Pertahanan RI. Jet tempur satu ini merupakan jet multiperan dan sudah beroperasi sejak tahun 2001 di Prancis. Bahkan dinilai sebagai salah satu jet paling canggih di dunia.
Kementerian Pertahanan RI di bawah pimpinan Prabowo Subianto sendiri sudah melakukan pemesanan unit Rafale. Berdasarkan data Kementerian Pertahanan RI saat ini sudah ada pemesanan 42 unit jet Rafale.
Proses pemesanan sendiri berjalan selama tiga tahap sejak September 2022 sejumlah 8 unit. Dilanjutkan pada pemesanan kedua di bulan Agustus 2023 sejumlah 18 unit. Terakhi di Januari 2024 dipesan lagi sejumlah 18 unit. Total ada 42 unit yang sudah dipesan dan akan siap digunakan pada 2026 mendatang.
Sebagai produsen Rafale, Dassault Aviation sudah melakukan prosuses produksi. Untuk saat ini yang tengah diproduksi adalah Rafale 4.5. Pesawat jet ini banyak digunakan oleh negara-negara anggota NATO.
Pesawat jet ini memang termasuk salah satu yang paling canggih di dunia. Karena termasuk jet kategori omnirole yang mampu melakukan berbagai jenis misi. Seperti superioritas udara, pertahanan udara, pengintaian udara, dukungan serangan jarak dekat hingga serangan anti kapal.
Selain itu salah satu yang menjadi kelebihan Rafale adalah dukungan berbagai macam persenjataan. Seperti rudal udara jarak jauh ”Beyond Visual Range” (BVR) METEOR dan MICA. Tak hanya itu saja jet Rafale juga memiliki beberapa persenjataan canggih seperti rudal stand off-jarak jauh SCALP dan rudal anti kapal AM39 EXOCET.
Selain itu ada juga bom berpemandu laser, bom klasik dan meriam NEXTER 30M791 30mm. Dimana meriam tersebut mampu menembakkan 2500 peluru/menit. Dengan berbagai alat canggih yang dimiliki diharapkan bisa meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU.
Rafale Diklaim Mampu Kalahkan F-22 Raptor, Bikin Kementerian Pertahanan RI Pede
Klaim bahwa Rafale merupakan salah satu jet tempur tercanggih bukan sekedar isapan jempol belaka. Sebab pesawat ini sudah membuktikan kemampuannya di medan perang. Salah satunya dalam perang saudara di Libya.
Selain itu Rafale juga menjadi pilihan bagi negara yang dilarang membeli F-35. Tentu ini menjadi keuntungan tersendiri bagi Prancis dalam industri pertahanan global. Rafale memiliki dua mesin turbofan Snecma M88.
Dengang dukungan mesin tersebut pesawat jet ini mampu mencapai kecepatan Mach 1,8 dengan jangkauan lebih dari 3.700km. Selain itu Rafale juga mampu beroperasi dari kapal induk dan pangkalan darat. Sehingga mampu digunakan dalam berbagai lingkungan operasional.
Satu Jet Rafale Mendarat Di Indonesia, Dijajal Oleh TNI AU
Indonesia terbilang beruntung dengan melakukan kerjasama pembelian Rafale. Meski unit resmi akan datang di tahun 2026 mendatang. Namun, dengan adanya hubungan yang baik dengan Prancis Indonesia berkesempatan menjajal jet Rafale.
Hal itu terjadi di sela-sela Misi Pegase 2024 yang juga bagian kunjungan Angkatan Udara Prancis ke Indonesia. Dalam kesempatan itu Panglima Koopsudnas (Komando Operasi Udara Nasional) Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M menjajal kemampuan Rafale di langit Jakarta.
Panglima Koopsudnas Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M sendiri melakukan terbang backseat di Terminal Selatan, Bandara Halim Perdanakusuma. Sebelum melakukan penerbangan terlebih dahulu dilakukan pengecekan kondisi pesawat jet. Serta dilakukan juga safety briefing yang diikuti oleh Pejabat TNI AU bersama dengan Angakatan Udara Prancis.
Selama 70 menit di langit Jakarta Panglima Koopsudnas Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M merasakan kecanggihan Rafale. Tentu ini menjadi langkah penting bagi Kementerian Pertahanan RI yang sudah melakukan pemesanan. Sebab para penerbang sudah mengetahui secara langsung kecanggihan teknologi yang dimiliki.
Sebab ini akan sangat penting untuk kedaulatan bangsa Indonesia. Dengan cara memperkuat sistem pertahanan melalui penambahan jet tempur Rafale. Selain itu juga menunjukkan kesiapan TNI AU dalam pengoperasian jet tempur nantinya di tahun 2026.
Awal tahun 2026 akan menjadi penanda kedatangan unit Rafale ke Indonesia. Ini akan menjadi pembuktian kekuatan pertahanan udara Indonesia di Mata Dunia. Kementerian Pertahanan RI dibawah Pimpinan Prabowo Subianto membuktikan bahwa Indonesia harus dipandang dunia. Salah satu yang disiapkan adalah kekutan pertahanan Indonesia.