Garudanetwork – Ibu menyusui menghasilkan ASI yang terbagi menjadi dua jenis, yakni foremilk dan hindmilk. Keduanya sama-sama penting untuk buah hati.
Namun saat memberikan kepada anak, ibu perlu memperhatikan komposisi dengan seimbang agar bayi cepat kenyang dan tidak sering bangun tengah malam karena lapar.
Foremilk adalah susu yang diminum bayi di awal menyusui dan hindmilk baru muncul beberapa menit setelah foremilk keluar. Biasanya, foremilk terdiri dari air yang dikombinasikan dengan komponen nutrisi lain, sedangkan hindmilk didominasi oleh lemak. Inilah yang membuat bayi kenyang lebih lama sehingga membuat tidur nyenyak hingga pagi menjelang.
Keduanya mengandung laktosa yang membantu bakteri baik tumbuh dalam sistem pencernaan, membentuk jaringan otak dan saraf, serta memberi energi untuk mengembangkan keterampilan di masa tumbuh kembang mereka.
Ketika bayi minum ASI dalam jumlah banyak, foremilk yang keluar dulu dapat membuat mereka kenyang lebih cepat namun tidak bertahan lama, karena mereka tidak mengonsumsi cukup susu berlemak tinggi dan hanya konsumsi susu dengan lemak lebih rendah.
Karena rendah lemak, maka aliran ASI yang dikonsumsi bergerak cepat melalui sistem pencernaan bayi. Sedangkan jika bayi mengkonsumsi hindmilk yang tinggi lemak, sistem pencernaan akan mencerna lebih lambat sehingga membuat si kecil kenyang lebih lama.
Selain itu, foremilk yang dominan akan membuat bayi kelebihan laktosa. Laktosa yang tidak tercerna dengan baik di pencernaan akan langsung mengalir ke usus besar, tempat ASI difermentasi dan menghasilkan banyak gas. Jadi jika si kecil rewel tengah malam, besar kemungkinan ia merasa tidak nyaman di perut karena porsi gas lebih banyak dari biasanya.
Lantas bagaimana cara menyeimbangkan foremilk dan hindmilk?
Pertama, ibu perlu memahami tentang lemak baik yang dibutuhkan si kecil. Cara terbaik menambah lemak pada ASI adalah menambahkan asupan protein seperti ayam, daging tanpa lemak, ikan-ikanan, telur, susu, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Ibu dapat mengonsumsi sop ayam dengan kuah kaldu gurih, atau menikmati semangkok kacang hijau hangat yang disajikan dengan santan dan gula merah.
Kedua, gunakan teknik pumping yang tepat. Selain menyusui secara langsung dengan metode DBF (Direct Breast Feeding), ibu juga perlu melakukan pumping dengan durasi 5 menit awal untuk kedua payudara. ASI yang keluar pada 5 menit awal akan didominasi oleh foremilk. Segera masukkan ke wadah tertutup dan beri tanda ‘foremilk’ pada wadah tersebut.
Lanjutkan lagi dengan pumping untuk kedua payudara selama 5 menit atau sampai kedua payudara terasa benar-benar kosong. ASI yang keluar pada 5 menit kedua inilah biasanya sudah mengandung lemak tinggi atau hindmilk. Segera pindahkan pada wadah tertutup yang dan beri tanda ‘hindmilk’ pada wadah tersebut.
ASI yang mengandung hindmilk akan terlihat lebih kental dan berwarna putih pekat dibandingkan ASI yang mengandung foremilk. Saat jelang tidur malam, berikan campuran kedua ASI yang dipisah tadi dengan komposisi lebih banyak hindmilk ketimbang foremilk.
Cara ini dapat membuat bayi terutama yang baru lahir kenyang lebih lama dan tidak terbangun karena lapar. Ibu pun dapat istirahat dengan baik dan bangun lebih segar.
Penulis: Alfinia