Garudanetwork – Perayaan setahun sekali disambut meriah oleh ribuan masyarakat yang mengikuti upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemedekaan RI ke-79 di Gedung Grahadi Surabaya pada Sabtu (17/8/2024).
Baik dari kalangan masyarakat maupun OPD dan jajaran Forkopimda Jawa Timur, kompak mengenakan baju adat tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Dari pantauan Garudanetwork.id, masyarakat mulai memadati Gedung Grahadi Surabaya sejak pukul 06.00 WIB sebelum upacara resmi dimulai pukul 07.00 WIB.
Diketahui, sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka pendaftaran sebanyak 500 orang sejak 13 Agustus 2024 untuk mengikuti upacara pengibaran dan penurunan bendera pada hari ini.
Salah satu peserta, Endang Wahyuni (45) asal Surabaya menggunakan baju Cele, pakain tradisional khas Maluku. Nampak cantik dengan busana yang didominasi warna emas dan balutan hijab merah. Tak lupa, Endang juga menambahkan bando emas.
“Ini saya pakai baju adat dari Maluku karena bagus ya. Tapi ini saya ndak beli, saya sewa,” katanya dengan sedikit tersipu malu.
Endang juga mengatakan jika tahun ini dengan hadirnya IKN (Ibu Kota Nusantara) membuat peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 nampak lebih meriah dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun ini lebih ramai ya. Temanya juga Nusantara Baru Indonesia Maju karena ada IKN juga. Tadi dilihatkan streaming pelaksanaan upacara di IKN,” ucap dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Sementara itu, dalam kesempata ini, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono tampak mengenakan pakaian adat khas Blambangan, Banyuwangi Jawa Timur.
Kostum yang dikenakan Adhy Karyono didominasi warna merah, hitam, dan emas. Lengkap dengan udeng batik khas Banyuwangi dan beberapa aksen mahkota.
Tahun ini, Pemprov Jatim mengusung tema “Jatim Gerbang Nusantara” dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79. Tema tersebut, tak lepas dari hadirnya IKN sebagai ibu kota baru di tahun ini.
Pemprov Jatim optimis jika Jawa Timur akan menjadi HUB atau penunjang operasional segala kebutuhan menuju IKN melalui jalur darat, laut, maupun udara.
“Keberadaan Jawa Timur yang sangat strategis dan sampai saat ini telah menjadi Hub bagi Indonesia wilayah timur. Optimisme ini sebagai peluang besar bagi Jatim,” ujar Adhy.
Penulis: Izzatun Najibah