Garudanetwork – Kota Kediri, terkenal dengan julukan Kota Tahu. Selain itu, juga memiliki beberapa ikon kota. Salah satunya, jembatan Brawijaya Kediri.
Kota ini terus menunjukkan perkembangan ekonomi yang signifikan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini tak lepas dari peran berbagai faktor, termasuk infrastruktur yang memadai.
Jembatan Brawijaya Kediri, sebagai salah satu komponen penting infrastruktur. Ini karena menjadi peran krusial dalam mendukung kelancaran arus barang dan jasa, mendorong konektivitas, dan membuka peluang baru bagi kemajuan ekonomi di Kediri.
Salah satu ikon Kota Kediri yang tak boleh dilewatkan adalah Jembatan Lama Brawijaya, saksi bisu perjalanan sejarah kota ini. Jembatan Lama Brawijaya dulunya merupakan penghubung utama antara Kota Kediri bagian Timur dan Barat yang dibatasi oleh aliran sungai terpanjang di Jawa Timur, yaitu Sungai Brantas.
Sejarah Jembatan Brawijaya Kediri
Jembatan Lama Brawijaya, yang dulunya dikenal dengan nama Jembatan Brug Over den Brantas te Kediri, merupakan jembatan bersejarah yang selesai dibangun pada tahun 1869. Jembatan ini dibangun dengan rancangan Sytze Westerbaan Muurling, seorang insinyur asal Belanda. Ia membuat rancangan jembatan dengan konstruksi dari besi.
Jembatan Brawijaya Kediri berusia lebih dari satu setengah abad ini memiliki panjang 160 meter dan lebar 5,80 meter. Awalnya, jembatan ini dibangun untuk memperlancar upaya pemulihan perekonomian setelah kekalahan mereka dalam perang Jawa pada tahun 1830.
Baca juga Surat Rekom Turun, Gerindra Resmi Usung Katino – Ning Zidna di Pilwali Kota Kediri
Jembatan Lama Brawijaya, saksi bisu sejarah Kota Kediri, telah resmi ditetapkan sebagai cagar budaya. Penetapan ini dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan pada tanggal 15 Maret 2019 dan diperkuat dengan penetapan serupa oleh Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, pada tanggal 18 Maret 2019, bertepatan dengan peresmian Jembatan Brawijaya yang baru.
Meskipun tidak lagi digunakan untuk lalu lintas kendaraan, Jembatan Lama Brawijaya digunakan sebagai jalur pejalan kaki dan tetap menjadi landmark penting di Kota Kediri. Jembatan ini dapat menjadi objek wisata yang menarik bagi para pengunjung untuk menikmati pemandangan Sungai Brantas dan mempelajari sejarah kota. Namun, kondisi Jembatan Lama Brawijaya saat ini perlu mendapatkan perhatian lebih. Beberapa bagian jembatan sudah mulai berkarat dan catnya mengelupas. Perlu dilakukan upaya perbaikan dan perawatan secara berkala untuk menjaga kelestarian dan keindahan jembatan bersejarah ini.
Wisata di Sekitar Jembatan Brawijaya
Selain menikmati keindahan dan nilai sejarah Jembatan Brawijaya, terdapat beberapa tempat bersantai yang dapat dikunjungi bersama teman maupun keluarga, di antaranya:
Taman Brantas
Berlokasi di tepi Sungai Brantas, Taman Brantas menawarkan nuansa santai di tengah hiruk pikuk Kota Kediri. Taman ini menjadi tempat favorit bagi para pengunjung untuk bersantai dan menikmati keindahan alam. Berbagai fasilitas tersedia di taman ini, seperti jogging track, taman bermain anak, area piknik, serta jalur BMX dan skateboard.
Di pagi hari, pengunjung dapat menikmati udara segar dan pemandangan indah Sungai Brantas sambil berolahraga. Di sore hari, taman ini menjadi tempat yang sempurna untuk bersantai bersama keluarga dan teman, menikmati camilan, atau bermain bersama anak-anak. Pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya tiket masuk, cukup mengeluarkan biaya parkir sebesar Rp 2.000 untuk menikmati suasana nyaman di Taman Brantas ini.
Ngopi di Tepi “Pantai” Brantas
Sebutan pantai ini sendiri merupakan candaan yang ramai diperbincangkan karena asiknya nuansa bersantai sambil menikmati seduhan kopi di bantaran tepi Sungai Brantas. Di atas tikar yang digelar, para pengunjung dapat menyantap kopi dari warung-warung PKL yang ada di sekitar Jembatan Brawijaya sambil bercengkrama dengan keluarga atau teman.
Pengunjung dapat menikmati beraneka macam kopi, minuman segar, makanan ringan atau camilan, hingga makanan berat dengan harga yang terjangkau.
Kondisi Jembatan Lama Brawijaya saat ini perlu mendapatkan perhatian lebih. Beberapa bagian jembatan sudah mulai berkarat dan catnya mengelupas. Perlu dilakukan upaya perbaikan dan perawatan secara berkala untuk menjaga kelestarian dan keindahan jembatan bersejarah ini.
Penulis: Maynda Cessaria N. P