Garudanetwork – Salah satu prestasi Kota Surabaya yang paling disorot adalah Kota Layak Anak. Ada berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mempertahankan penghargaan ini dari tahun ke tahun.
Kota Surabaya saat ini di bawah kepempinan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji hampir memasuki usia lima tahun sejak dilantik pada 2021 silam. Prestasi Kota Surabaya yang kerap dibanggakan adalah Kota Layak Anak.
Setidaknya, di bawah kepemimpinannya, Kota Surabaya sudah tiga kali meraih predikat sebagai Kota Layak Anak Kategori Utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), yakni dari 2021, 2022, 2023. Prestasi Kota Surabaya ini sudah didapat sejak era kepemimpinan Tri Rismaharini tahun 2017 lalu.
Bahkan, di tahun 2023 total tiga prestasi Kota Surabaya yang didapatkan oleh Pemkot melalui program perempuan dan anak. Salah satunya sebagai daerah yang dinilai berhasil dalam memenuhi standarisasi satuan pendidikan ramah anak dengan nilai tertinggi pada jenjang SMP pada tahun 2023, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) Republik Indonesia (RI).
Di samping itu, prestasi Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak dan Perempuan juga dibarengi dengan penghargaan untuk pemerintah kota karena juga dianggap sukses menurunkan angka stunting dan kemiskinan. Termasuk penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Kabupaten/kota terbaik 1 se Provinsi Jawa Timur pada penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2022.
Lantas apa saja langkah yang dilakukan pemerintah kota dalam mempertahankan Prestasi Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak dan Perempuan? Berikut ulasannya.
1. Luncurkan Aplikasi SIAP-PPAK
Tidak dapat dipungkiri, meski mendapat predikat Kota Layak Anak dan Perempuan dalam prestasi Kota Surabaya setiap tahunnya, kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan masih merajalela. Salah satu langkah yang dilakukan oleh Pemkot adalah meluncurkan Sistem Informasi Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak (SIAP-PPAK). Aplikasi ini juga terintegrasi dengan PUSPAGA.
SIAP-PPAK merupakan aplikasi layanan yang berfungsi untuk pengaduan kasus anak dan perempuan serta korban trafficking. Selain itu, dilengkapi juga program konsultasi untuk keluarga dan calon pengantin. Dalam layanan tersebut, juga tertera perkembangan laporan Pemkot terhadap pendalaman kasus anak dan perempuan yang ada di Kota Pahlawan.
2. Perlindungan Kesehatan Anak
Upaya lain yang dilakukan Pemkot dalam mempertahankan prestasi Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak adalah menjaga kualitas kesehatan anak dan perempuan. Sebelumnya, disebutkan jika Kota Surabaya mengantongi predikat sebagai kota yang sukses dalam menangani masalah stunting.
Salah satu program yang diusung di bidang kesehatan ini adalah Integrasi Layanan Primer atau LIP. Layanan ini berfokus pada tiga hal, yakni melakukan pemantauan di wilayah setempat, pendekatan layanan kesehatan ke masyarakat dan menyediakan layanan kesehatan untuk siklus hidup tidak hanya kepada anak tetapi juga lansia.
Untuk menjaga perkembangan anak, Pemkot Surabaya berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit untuk program tes darah bayi atau Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). Setiap bayi yang berusia 48-72 jam akan diambil sample darahnya dari tumit untuk mendeteksi hormon tiroid.
3. Rumah Anak Prestasi
Rumah Anak Prestasi merupakan salah satu program Pemkot Surabaya dalam mempertahankan prestasi Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak. Hingga kini, Rumah Anak Prestasi di Surabaya tersebar di berbagai wilayah.
Diketahui, Rumah Anak Prestasi adalah wadah bagi anak-anak Surabaya terutama disabilitas dalam menunjukkan kreativitas dan kemandirian mereka. Di tempat ini, anak-anak disabilitas akan mendapatkan berbagai pelatihan keterampilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Di antaranya ada melukis, menjahit, musik, modeling, fotografi, handycraft, dan mengaji. Selain itu, setiap Rumah Anak Prestasi juga dilengkapi dengan fasilitas fisioterapi, terapi perilaku dan okupasi, terapi wicara, terapi akupuntur, hingga konseling.
4. Cak Ning Anak dan Podcast Anak
Salah satu program menarik Pemkot Surabaya dalam upaya mempertahankan Prestasi Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak adalah dengan menggelar Cak Ning untuk Anak dan podcast Anak. Cak dan Ning Anak menjadi wadah ekpresi bagi anak Surabaya dalam menunjukkan rasa percaya dirinya. Tidak hanya membuat anak semakin percaya diri, tetapi juga cerdas. Sebab, dalam program Cak dan Ning Anak, mereka diminta untuk memberikan pemahaman seputar Kota Surabaya.
Sementara podcast untuk anak yang diluncurkan oleh Pemkot Surabaya adalah Podcast Forum Anak Surabaya (FAS). Program ini menjadi wadah bagi anak-anak Surabaya dalam menyuarakan uneg-uneg dan pendapat mereka. Sebab, program yang berjudul SiArek FAS ini tidak hanya membahas isu formal tetapi juga bisa sebagai tempat curhat.
5. Satu Keluarga Satu Sarjana
Program terbaru yang digalakkan sejak Hari Jadi Kota Surabaya 2024 oleh Pemkot Surabaya terkait anak adalah Satu Keluarga Satu Sarjana. Sebenarnya, program ini fokus pada jaminan pendidikan anak di keluarga miskin Kota Surabaya. Dimana, setiap keluarga miskin di Surabaya berhak mendapatkan sekolah gratis dari pemerintah.
Pemkot Surabaya akan bekerja sama dengan perguruan tinggi di Surabaya agar anak miskin di Surabaya bisa mendapatkan program tersebut. Nantinya, mereka bisa berkuliah di vokasi, dan ketika lulus mereka bisa langsung kerja.
Itulah lima program Pemkot Surabaya dalam upaya mempertahankan prestasi Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak di Indonesia.
Penulis: Izzatun Najibah