Garudanetwork – Ekspor Indonesia mengalami peningkatan di beberapa tahun terakhir. Beberapa komoditas ekspor Indonesia sukses di pasar internasional. Komoditas tersebut telah menyumbang sebagian besar ekspor nonmigas Indonesia hingga 34,76 persen atau sekitar 69,96 miliar dolar AS.
Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain dan barang atau jasa yang dijual itu disebut komoditas ekspor. Kegiatan ekspor barang maupun jasa dapat terjadi karena tidak semua negara punya produk yang negara itu sedang butuhkan sehingga mereka harus membeli dari negara lain.
Dalam proses ekspor, suatu negara melibatkan bea cukai dan peraturan perdagangan internasional untuk mengirim komoditi tersebut ke luar negeri. Kegiatan ekspor ini menjadi sangat penting bagi suatu negara karena dapat meningkatkan perekonomian negara, meningkatkan hubungan internasional, hingga memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Keuntungan ekspor ini nantinya akan dikelola oleh negara dan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan seperti pembangunan infrastruktur negara, peningkatan kesejahteraan sosial, dan pengembangan di sektor lainnya. Maka dari itu, komoditas ekspor harus memiliki kualitas baik dan cocok dengan pasar luar negeri agar kegiatan ekspor bisa berjalan lancar.
1. Elektronik
Produk elektronik menjadi salah satu komponen penting dan menjadi produk unggulan dalam komoditas ekspor Indonesia. Dengan komoditas ini, Indonesia berhasil mendapatkan nilai total ekspor hingga 7,8 miliar dolar AS pada tahun 2019 hingga 2020. Nilai ini terus naik dan diprediksi akan meningkat hingga 15,7 persen atau sekitar 1,798 miliar dolar AS juta pada tahun 2025 mendatang.
Produk elektronik tersebut meliputi telepon seluler, perangkat video, perangkat audio, hingga peralatan rumah tangga. Produk-produk ini nantinya akan dikirim ke negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand dan negara lain meliputi Amerika Serikat, Hongkong, China, dan Jerman.
2. Tekstil dan produk tekstil (TPT)
Pesatnya perkembangan industri tekstil di Indonesia menjadikan tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi salah satu komoditas utama dalam kegiatan ekspor di Indonesia. Walaupun sempat menurun akibat pandemi, industri tekstil akhirnya dapat bangkit kembali dan meningkat hingga 5,31persen atau sebanyak 1,9 juta ton pada tahun 2022.
Produk TPT Indonesia memang memiliki reputasi baik dan sangat kompetitif di pasar internasional. Produk TPT ini meliputi pakaian jadi, kain, tekstil rumah tangga, tekstil khusus, hingga aksesoris pakaian yang dikirim ke beberapa negara tujuan ekspor produk TPT seperti beberapa negara di Eropa, Jepang, Amerika Serikat, dan negara lain di Asia Tenggara.
3. Karet dan Produk Karet
Indonesia menjadi salah satu negara penghasil karet dan menduduki posisi ketiga sebagai penghasil karet terbesar di dunia. Maka dari itu, tidak heran jika karet menjadi salah satu komoditas ekspor terbesar di Indonesia. Pada tahun 2021, harga karet melonjak dan membuat nilai ekspor dari karet juga ikut naik secara signifikan hingga 2,09 juta ton karet. Hal ini berkontribusi pada nilai ekspor karet hingga 3,56 miliar dolar AS di tahun yang sama.
Beberapa provinsi yang menyumbang komoditas karet Indonesia adalah Provinsi Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan Kalimantan. Produk karet yang diekspor meliputi, barang karet untuk otomotif, barang karet untuk industri, dan produk karet lainnya. Sementara itu, negara tujuan ekspor karet Indonesia adalah Jepang, India, Tiongkok, Korea Selatan, Turki, dan Amerika Serikat sebagai pasar terbesar indonesia yang memiliki nilai hingga 840,22 juta dolar AS.
4. Kelapa sawit
Kelapa sawit menjadi salah satu dari komoditas ekspor Indonesia dan telah mencapai nilai ekspor hingga 33,72 persen atau senilai 2,304 miliar dolar AS pada Januari 2024 lalu. Dengan nilai yang sangat tinggi ini, komoditas kelapa sawit menjadi salah satu aspek utama untuk mendongkrak devisa dan perekonomian Indonesia.
Salah satu provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia adalah Riau. Luas perkebunan kelapa sawit di provinsi ini mencapai 3,49 juta hektar atau 20,75 persen dari seluruh perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Di samping itu, negara tujuan utama ekspor kelapa sawit adalah negara-negara di Eropa yang dapat mencapai 347.000 ton kelapa sawit di Januari 2024. Ekspor kelapa sawit ke Pakistan juga mengalami peningkatan di Januari 2024 hingga mencapai 284.000 ton kelapa sawit.
5. Alas Kaki
Produk alas kaki Indonesia sangat disukai pasar internasional hingga menjadikan Indonesia sebagai eksportir alas kaki terbesar ketiga di dunia. Alas kaki yang diekspor mencapai 535 juta pasang. Jumlah ini setara dengan 3,5 persen dari total ekspor alas kaki di dunia. Produk alas kaki yang sering menjadi langganan komoditas ekspor Indonesia adalah Sagara Boots dan Pijakbumi.
Dengan produksi produk alas kaki di Indonesia yang tinggi, Indonesia menjadi eksportir terbesar nomor satu di Panama di tahun 2022. Hal ini memberikan keuntungan bagi Indonesia hingga 170.409 ribu dolar AS. Nilai ini naik 85,67 persen daripada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 91.779 ribu ribu dolar AS.
6. Otomotif
Industri otomotif berperan sangat penting dalam ekspor Indonesia. Komoditas otomotif ini meliputi produk otomotif jadi dan juga produk pendukung otomotif lainnya seperti suku cadang, mesin bensin, dan alat bantu produksi lainnya. Tercatat ekspor otomotif Indonesia mencapai 8,63 miliar dolar AS pada tahun 2021. Angka ini meningkat lebih dari 100 persen daripada tahun sebelumnya yang hanya 3,03 miliar dolar AS.
Total ekspor otomotif Indonesia berhasil mencapai angka 14.259.311 pcs otomotif. Produk otomotif sebagai penyumbang terbesar dipegang oleh Toyota sebanyak 4.167.525 pcs dan produk lainnya seperti Honda, Hino, Suzuki, dan Hyundai berkontribusi di sisanya.
7. Udang
Sebagai negara kepulauan, hasil laut menjadi salah satu komoditas utama ekspor Indonesia, khususnya udang. Pada tahun 2020, komoditas udang telah memberikan dampak positif pada nilai ekspor Indonesia hingga 3,28 miliar dolar AS atau sekitar 40 persen dari sektor perikanan di Indonesia. Dengan hasil yang menjanjikan ini, Indonesia berusaha untuk meningkatkan produksi udang dan menetapkan target hingga 250 persen di tahun 2024.
Indonesia percaya diri dengan target produksi udang ini mengingat produksi udang sangat stabil di tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, total produksi udang mencapai 1,48 juta ton udang dengan nilai mencapai 92,69 triliun rupiah yaitu meningkat sebesar 21,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Komoditas udang ini sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat, Belanda, Malaysia, Thailand, Jepang, China, dan negara-negara lainnya.
8. Kakao
Indonesia adalah salah satu eksportir kakao terbesar dunia. Pada tahun 2022, Indonesia menjadi produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana dengan produksi kakao sebesar 667.296 ton. Terdapat lima provinsi sebagai produsen kakao terbesar di Indonesia yaitu Sulawesi Barat, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Tengah, dan Lampung.
Di tahun 2024 ini, harga kakao melonjak dan hal ini sangat menguntungkan produsen kakao, termasuk Indonesia hingga mencapai 9.000 dolar AS per metrik ton. Di harga ini, Indonesia mendapatkan kenaikan keuntungan hingga 113 persen.
Negara utama sebagai tujuan ekspor kakao Indonesia adalah India hingga sebanyak 68,21 ribu ton kakao. Jumlah ini berkontribusi hingga 17,7 persen total ekspor kakao di Indonesia. Negara tujuan ekspor kakao lainnya adalah Amerika Serikat dan Malaysia dengan kontribusi ekspor kakao Indonesia sebesar 12,49 persen dan 12,2 persen.
9. Kopi
Sebagai salah satu negara yang berada di coffee belt dimana kopi dapat tumbuh dengan baik disini, Indonesia bergantung pada produk kopi sebagai salah satu komoditas ekspor terbesarnya. Produksi kopi di Indonesia dapat mencapai 793,19 ribu ton kopi dan mengekspor hingga 413,53 ribu ton kopi. Provinsi dengan produksi kopi robusta terbesar ada di Bengkulu, Sulawesi Selatan, dan Lampung sedangkan kopi arabika berlokasi di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Kopi-kopi ini nantinya akan diekspor ke Mesir, Spanyol, Amerika Serikat, Malaysia, dan Jepang. Ekspor kopi ke Mesir, sebagai salah satu negara tujuan ekspor kopi terbesar, telah berkontribusi pada pendapatan ekspor Indonesia sebesar 1,5 triliun rupiah pada tahun 2024. Hal ini merupakan peningkatan hasil ekspor kopi daripada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,46 triliun rupiah.
10. Makanan Olahan
Komoditas ekspor Indonesia yang terakhir adalah makanan olahan. Indonesia sendiri sudah terkenal dengan sumber daya makanannya yang kaya dan juga memiliki rasa yang khas. Maka dari itu tidak heran produk ini juga berkontribusi besar pada nilai ekspor Indonesia.
Produk olahan yang utama yang diekspor Indonesia adalah udang kemasan, kopi instan, dan makanan olahan lainnya. Amerika Serikat dan Jepang menjadi tujuan ekspor utama produk udang kemasan Indonesia hingga mencapai 78,8 persen dan 11 persen dari total ekspor makanan olahan Indonesia.
Makanan lainnya yang menjadi komoditas ekspor meliputi wafer, mi instan, biskuit, saus, minuman ringan, camilan buah dan kacang-kacangan, sereal, dan olahan makanan dari tepung.
10 produk di atas merupakan komoditas ekspor Indonesia terbesar yang berkontribusi pada sebagian besar hasil ekspor yang dilakukan Indonesia. Tidak hanya bergantung pada hasil tambang, Indonesia juga bergantung pada produk lainnya sebagai komoditas ekspor untuk mendukung kegiatan perdagangan Indonesia dengan pasar internasional.
Penulis: Azmi Azaria Fidaroini